Franchise semestinya merupakan satu bentuk kerjasama yang saling mengisi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Begitu juga yang dilakukan oleh PT. Ayam Goreng Fatmawati Indonesia bersama partnernya, franchisee Darmadji group yang mengelola 5 outlet di Jakarta-Bogor dan Rifa’i Trading Company (RTC) yang membawahi 9 cabang di Jakarta.
Darmadji group mendapat kendala saat sedang menikmati tinggi-nya omset di foodcourt salah satu pusat perbelanjaan paling strategis di pusat kota Bogor. Saat itu management mall memutuskan untuk merelokasi foodcourt dari basement ke lt. 2, dimana disana terdapat tenant-tenant baru, termasuk salah XXI.
Bulan pertama kepindahan omset menurun, setelah diobservasi, ternyata bukan hanya kepindahan lokasi foodcourt yang menyebabkan menurunnya penjualan. Setelah melakukan meeting di bulan Oktober 2009, kami sepakat PT. AGFI menenpatkan beberapa anggota tim untuk memeperbaiki seluruh permasalahan di central kitchen, pengiriman barang, kualitas bahan baku, service di outlet dan sales script yang mumpuni.
Hasilnya, dalam dua bulan program pendampingan ulang tercatat seluruh outlet mengalami kenaikkan omset. Bahkan salah satu diantaranya naik sampai dengan 19% hanya dalam waktu dua bulan. Ini menandakan bahwa SOP yang diberlakukan memang terbukti berhasil jika diterapkan secara menyeluruh.
Lain outlet Pak Darmadji, lain pula permasalahannya dengan pengelolaan AGF dibawah RTC group. Kerjasama semakin terasa solid karena pada saat tim Quality Control menemukan masalah di salah satu cabang dibawah pengelolaan RTC, kemudian tim QC melaporkan dan mengomentari hasil supervisi tersebut kepada supervisor yang sedang bertugas. Baiknya komunikasi antara seluruh jajaran PT. AGFI dengan RTC menjadikan informasi itu langsung sampai kepada pemilik RTC, Ibu Yenti.
Mekanisme seperti inilah yang kerap dijalankan PT. AGFI dalam menyelesaikan permasaahan di lapangan. Baik buruknya Ayam Goreng Fatmawati ditentukan oleh seluruh stakeholders, termasuk pelanggan kami yang tercinta. Tak jarang keluhan disampaikan oleh customer loyal langsung kepada karyawan di lapangan maupun ke kantor pusat.
Meeting management PT. AGFI bersama RTC-pun digelar akhir Desember 2009 lalu. Layaknya pansus angket century yang gencar mencari permasalahan sebenarnya untuk mendapatkan solusi, pertemuan berlangsung hangat. Bahkan Ibu Yenti bersama tim management RTC membawa serta koordinator outlet dan cook-nya untuk menjelaskan dan mendapatkan penyelesaian yang tepat. Bedanya pansus angket century dengan meeting management PT. AGFI dengan RTC adalah, tak sedikitpun aroma politik dalam meeting kami saat itu.
Akhirnya, permasalahanpun mendapatkan beberapa alternatif solusi yang akan kami jalankan bersama paling tidak dalam dua bulan kedepan sebagai mekanisme kontrol.
SMS Center. +62 813 1917 8155
Tidak ada komentar:
Posting Komentar