Dalam bisnis restoran ada tiga faktor utama yang sangat menentukan keberhasilannya. Adalah LOKASI-LOKASI-LOKASI. Ya, memang benar. Dalam bisnis restoran, lokasi sangat memegang peran penting terhadap kesuksesan. Lalu muncul pertanyaan “Bukankah ‘Sate Klatak’ di Bantul-Jogjakarta lokasinya jauh dari strategis tapi bisa berhasil?” Memang, warung sate itu bisa berhasil. Namun, butuh berapa lama bagi mereka untuk mendapatkan pelanggan sebanyak saat ini? Atau, butuh berapa biaya promosi untuk memperkenalkannya kepada calon customer?
Lokasi yang strategis mempercepat proses pengenalan dan mengurangi budget promosi, tanpa mengurangi peluang untuk mencapai keberhasilan usaha. Jadi, jangan ambil resiko dengan bujukan marketing mall, pusat perbelanjaan, plaza, square, trade center dll yang menjanjikan bahwa lokasi tersebut bakal ramai pengunjung berbelanja. Selidiki developer dan pengelola pusat perbelanjaan tersebut, Duta Pertiwi, Lippo Group, Summarecon, Agung Sedayu adalah beberapa developer yang jika dilihat dari track record-nya bisa dikatakan baik dan berkomitmen untuk membuat pusat perbelanjaan yang terus ramai pengunjung. Lalu, lihatlah anchor tenant pusat perpelanjaan tersebut. Carrefour, Hypermart, Giant pada umumnya menjadi achor tenant di beberapa mall besar. Namun saat ini kita harus lebih jeli, karena Giant sudah merambah ke pinggiran dengan konsep seperti minimarket. Carrefour saat ini banyak mengembangkan Carrefour Express yang lebih kecil dari Carrefour hipermarket.
Pada umumnya tenant-tenant besar sekelas KFC, McDonalds, J.Co, BreadTalk dll masuk terlebih dahulu sebagai tenant mall. Lantas, apakah mal dimana salah satu space-nya ditawarkan ke kita telah berhasil menarik tenant-tenant besar tersebut. Jika KFC atau bahkan McDonals telah masuk di daftar tenant mereka, maka hampir dapat dipastikan mereka (KFC dan McDonalds) telah menilai lokasi tersebut sangat potensial untuk bisnis makanan. Trik seperti ini pula yang dijalankan oleh Alfamart dan Indomaret dalam penentuan kelayakan lokasi, sehingga saat ini hampir setiap kali kita menemui Alfamart, maka paling tidak dalam jarak 100 meter dari lokasi tersebut beroperasi juga Indomaret, atau sebaliknya. Keuntungannya, mengurangi biaya untuk survey pasar.
Pertimbangkan harga sewa. Dengan konsep makanan tradisional dengan persaingan harga yang ketat, maka margin dari setiap barang terjual tidak bisa lagi lebih dari 100 persen. Karena itu, kami merekomendasikan bahwa biaya sewa atau bagi hasil untuk sewa tempat tidak melebihi 20% dari perkiraan pendapatan per bulan. Dengan demikian, jika potensi konsumen tidak dapat memenuhinya, maka disarankan lokasi tersebut tidak diambil.
Lalu, menurut ActionCOACH yang diulas disini mengenai bagaimana cara meningkatkan profit, tetap harus dijalankan. Bagaimana caranya...? Tunggu edisi selanjutnya di Forum Franchisee Ayam Goreng Fatmawati.
Kinanti Office, Hotel Salak The Heritage Lt. 2
Jl. Ir. H. Juanda No. 8 Bogor 16121
Tlp. +62 251-8347 620 Fax. +62 251-8347 608
Call Center & SMS. +62 251-4784 895
marketing@fatmawati.com www.fatmawati.com
Di TDM-Kota Kupang, Ayam Goreng Fatmawati Segera Dibuka
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar